Bismillahirrahmanirrahim.
Haii, kembali lagi bersama nonoy
di muslimahnyebelin.com. Hahaha, berasa mandu acara Radio gue. Lama ga bersua
dengan kalian readers Blog gue ini. Hmmm, kali ini gue ingin sedikit ngebahas
penyakit yang lumayan nyebelin bagi gue mungkin juga bagi muslimah lainnya. LA to the TAH. LATAH. Kata-kata ini
mungkin kalian udah pada tau maknanya. Disini gue hanya akan mengurai sedikit
penyakit berbahaya ini. Kenapa gue bilang bahaya? Kadang yang diucapkan sering
kata-kata kotor yang membuat orang sekitar hanya mampu mengurut dada. Hmm,
kadang ada yg baik juga sih, namun amat-teramat jarang.
Sebelumnya, gue akan jabarkan
sedikit tentang penyakit ini. Menurut Wikipedia Indonesia, LATAH adalah suatu
keadaan fisik di mana penderita secara spontanitas mengeluarkan respon (berupa
ucapan kata-kata atau kalimat dan sering disertai gerakan tubuh) terhadap suara
atau gerakan yang sifatnya mengagetkan penderita. Sejauh ini, latah baru ditemukan
di budaya dan orang Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia. Oleh sebab
itu, latah dianggap sebagai suatu sindrom khusus kebudayaan. Gue ga kebayang
kalo orang Jepang atau Korea latah, kira-kira mereka akan ngucapin apa?
*mikirkeras.
Penyakit Latah banyak ditemukan
di rumpun bangsa Melayu. Penyakit yang tidak diketahui asal mulanya ini,
rupanya dipengaruhi oleh budaya, bahasa dan kebiasaan setempat. Bisa jadi
diantara kalian yang ga Latah, trus tinggal dikawasang yang banyak orang
Latahnya, kalian lambat laun secara sadar atau tidak sadar akan terkontaminasi
dengan gaya komunikasi ini. Jiaaah, gaya komunikasi? Hmmm, gue akan menyebutnya
seperti itu aja. DAN TERNYATA penyakit ini juga ditemukan pada suku Ainu di
Jepang, masyarakat gurun pasir di Gobi, dan sebuah suku di Perancis. Di
Indonesia sendiri, awalnya penyakit ini hanya ditemui pada suku-suku di Pulau
Jawa, Sumatera, dan pedalaman Kalimantan.
Dalam bahasa keseharian, latah
sering disamakan dengan ekolalia.
Kalian tau ga Ekolalia? Gue nemu referensinya di sebuah situs kesehatan.
Ekolalia yaitu perbuatan membeo atau menirukan apa yang dilakukan orang lain.
Tetapi, sebenarnya latah merupakan suatu sindrom yang bersifat jorok dan
gangguan lokomotorik yang dapat dipancing. Latah dapat muncul jika seorang
penderita latah dikagetkan atau dalam keadaan tertekan. Bentuk-bentuk
komunikasi penderita latah, bisa dalam bentuk gagap, mengulang-ulang kosa-kata
ataupun terlihat ingin mengungkapkan sesuatu tetapi tidak bisa mereka ungkapkan
(mutisme).
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ketiga, latah mempunyai arti:
1. Menderita
sakit saraf dengan suka meniru-niru perbuatan atau ucapan orang lain.
2. Berkelakuan
seperti orang gila, misalnya; karena kehilangan orang yang dicintai.
3. Meniru-niru
sikap, perbuatan, atau kebiasaan orang atau bangsa lain.
4. Mengeluarkan
kata-kata yang tidak senonoh, jorok, berkenaan dengan kelamin.
Tuh kan! Bahkan kamus besar aja
mengungkapkan kalo Latah adalah penyakit amat teramat berbahaya. Mungkin kalian
sering nemu orang yang Latah disekitar kalian. Kadang ada diantara penderita, jika
mereka terkejut, mereka akan mengucapkan kata-kata kotor, alat kelamin atau
bahkan nama-nama hewan yang tidak berdosa dan tidak diketahui keberadaannya. Misalnya:
“Eh kodok, eh kodok.”
“Eh kucing lompat tali.”
“Eh kucing gue mati, kucing gue mati.”
“Eh copot, eh copot.”
See? Itu hanya contoh yang agak
sopan yang berhasil gue rekam di otak gue. Kalo yang ga sopannya? Hmmm, kalian
coba aja terka sendiri. Rata-rata mereka mengulang kata-kata yang sama dengan
intonasi yang sama. Latah juga kadang tidak hanya dikeluarkan melalui ucapan,
namun Latah juga kadang bisa melalui gerakan dan perbuatan. Apalagi ini? Yah,
mungkin kadang diantara kalian ada yang melihat seseorang Latah dalam bergerak.
Misalnya, jika dia dikagetin, dia akan spontan menampar, memukul atau mungkin
melempar sesuatu yang ada disekitarnya. Huwaaa, lebih parah ya. So, lu jangan
coba-coba kagetin orang-orang Latah yang ada disekitar lu. Adalagi latah dengan
perbuatan. Misalnya lagi ni ye, sebut saja namanya Lily. Dia seorang yang Latah
dalam perbuatan. Kalo dia nemenin temennya belanja Tas, dia juga pasti akan
beli tas juga. Karna jiwa Latah yang menggelora dihatinya membuat dia juga
ingin memiliki sesuatu yang beda.
Trus bagaimana menurut Islam sendiri
tentang Latah?
Rasululloh bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum
tersebut.”(HR. Abu Dawud)
Dari hadist ini kita bisa berpikir
bahwa, perbuatan Latah adalah salah satu yang dilarang dalam Islam. Dalam Islam,
Penyakit Latah digambar dengan seseorang yang menirukan kebiasaan-kebiasaan
orang lain, suku lain, bangsa lain atau juga agama lain. Kalo kebiasaan itu
baik, mungkin tidak akan menjadi sebuah masalah besar. Namun jika kebiasaan itu
tidak baik bagi umat, iman, akhlak dan mental kita sebagai seorang Muslim,
tentu saja itu pasti akan dilarang oleh agama.
Ga usah jauh-jauh. Kita liat saja
kebiasaan yang sudah banyak ditiru oleh umat Islam. April Mop misalnya. Bulan
April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama
sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri
adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang
lain. Tapi, TAHUKAH KALIAN SEMUA?
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah
perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara
salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan
April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan
dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.
Sedikit gue kutip tentang April
Mop dari situs Era Muslim
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat
menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari
satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892
H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad,
Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam
tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di
negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah
dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan
sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan
toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa
pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati,
banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam.
Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan
kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur’an, namun bertingkah-laku
berdasarkan Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan
bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu
berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa
kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal.
Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam
Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan
pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan
budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok
secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk
kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur’an.
Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke
dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan
oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri
kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk
sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol
jatuh.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk
Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah
untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika
jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan
bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim
Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu
meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan
aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang
keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari
orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah
dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah
disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar
meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari
rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan
berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai
pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka.
Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara
salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api
terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut
bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana
ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut
mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat
Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka
juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih
kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang
terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera
membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir
membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam.
Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah
kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian
diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day).
Gimana? Masihkah kita latah
melakukan kebiasaan hina ini disekitar kita. Tanpa kita sadari, kebiasaan
menjadi semakin biasa dikalangan remaja muslim, bahkan mereka dengan gembira
melakukannya tanpa pengetahuan apapun. Astgfirullah, semoga pembaca Blog gue
tidak termasuk orang-orang yang senang dengan kejadian April Mop ini.
insyaAllah. Ohya, Latah juga dilakukan seorang muslim dalam moment VALENTINE.
Hmmm, kalo kisah ini, apakah kalian tau juga sejarahnya?
Diceritakan bahwa pada 14 Februari 269 M telah meninggal seorang pendeta
kristen sekaligus seorang dokter (tabib) dan dikenal dengan nama Valentine.
Pada saat itu ia hidup di masa Kaisar Claudius yang dikenal luas sebagai
seorang kaisar yang kejam., dan ia sangat membenci kaisar tersebut. Kaisar Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar dan kuat,
karena itulah ia menginginkan semua pria yang ada di wilayah kerajaannya
bergabung di dalamnya dan menjadi pasukannya.
Sayangnya, banyak orang yang menentang keinginannya ini. Hal ini
disebabkan karena para pria tidak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih
hatinya. Tentu saja hal ini membuat Kaisar Claudius marah dan ia pun
memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide yang sangat gila. Kaisar Claudius berpikir jika para pria tidak menikah maka mereka tidak
akan memiliki alasan lagi untuk tidak bergabung menjadi pasukan kerajaannya.
Lalu Kaisar Claudius pun melarang adanya pernikahan di kerajaannya. Masyarakat
di dalam kerajaannya menganggap bahwa ide ini sangat tidak masuk akal, terutama
para pasangan muda. Karenanya St. Valentine pun menolak ide gila Kaisar
Claudius ini.
St. Valentine pun tetap melaksanakan aktivitasnya untuk menikahkan para
pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia sebagai seorang
pendeta. Lama kelamaan aksi ini akhirnya diketahui oleh Kaisar Claudius dan kontan
kaisar pun langsung marah. Awalnya ia hanya memberikan peringatan kepada St. Valentine namun tidak
pernah digubris dan St. Valentine tetap memberkati pernikahan dalam sebuah
kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Hingga pada suatu malam, ia tertangkap basah ketika memberkati salah
satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun sayang St.
Valentine tidak berhasil melarikan diri dan akhirnya ia pun dijebloskan ke
dalam penjara. Keesokan harinya ia divonis hukuman mati dengan dipenggal
kepalanya.
Kematian St. Valentine ini bertepatan dengan tanggal 14 Februari.
Kisahnya pun menyebar dan meluas ke seluruh Roma hingga tak ada seorang pun
yang tak mengetahui cerita ini. Kakek dan nenek mewariskan cerita ini ke anak
cucunya dan seterusnya.
Beberapa tahun kemudian, tanggal perayaan diganti menjadi 14 Februari
yang bertepatan dengan tanggal matinya Santo Valentine sebagai bentuk
penghormatan bahkan pengkultusan (pengagungan) pada dirinya. Dengan demikian
perayaan Lupercaria sudah tidak ada lagi dan diganti dengan “Valentine Days”
Sesuai perkembangannya, Hari Kasih Sayang atau Valentine Day’s ini pun
menjadi semacam rutinitas atau budaya ritual bagi kaum gereja. Agar tidak
terlihat formal, maka perayaan ini dibungkus dengan saling memberi hadiah dan
hiburan-hiburan.
Lha, bukannya dalam islam, kita diwajibkan untuk selalu berkasih sayang. Tidak hanya pada hari Valentine saja kan? Belum lagi kebiasaan remaja disaat hari itu. Free sex, narkoba bertebaran. Mereka bangga dengan kebiasaan mereka itu.
So, kebiasaan umat lain selain Islam, sangatlah dilarang agama. Sesuai hadist yang tertera diatas, Allah dan Rasul-NYA jelas melarang untuk melakukan, menirukan, bahkan menjadikan kebiasaan umat agama lain sebagai kebiasaan kita. Meniru orang kafir disebut Tasyabbuh. Tasyabbuh secara bahasa dari kata al-musyabbahah yang berarti meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan diri, dan mengikuti. At-Tasybih berarti peniruan. Mutasyabihah berarti mutamatsilat (serupa). Yakni serupa dengannya, meniru dan mengikutinya. Tasyabbuh yang dilarang di dalam al-Quran dan as-Sunnah adalah menyerupai orang kafir dalam segala bentuk dan sifat, baik aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka. Dari pengertian ini, yang paling kita harus pahami adalah, kita sebagai muslim dilarang mengikuti tradisi yang bertentangan dengan segala-sesuatu yang dibawa oleh Rasullullah SAW. Kita harus ingat, Allah SWT mengirimkan seorang Nabi yang sangat baik dalam perilakunya, perkataanya dan sifatnya. Bahkan beliau sangat menghormati umat lain walau tidak seagama. Namun, Nabi tidak pernah mencontoh kebiasaan yang membuat dirinya jauh dari Allah SWT. Jadi bagi kita sebagai seorang Muslimah yang baik, mari menjauhi segala yang dilarang.
So, kebiasaan umat lain selain Islam, sangatlah dilarang agama. Sesuai hadist yang tertera diatas, Allah dan Rasul-NYA jelas melarang untuk melakukan, menirukan, bahkan menjadikan kebiasaan umat agama lain sebagai kebiasaan kita. Meniru orang kafir disebut Tasyabbuh. Tasyabbuh secara bahasa dari kata al-musyabbahah yang berarti meniru atau mencontoh, menjalin atau mengaitkan diri, dan mengikuti. At-Tasybih berarti peniruan. Mutasyabihah berarti mutamatsilat (serupa). Yakni serupa dengannya, meniru dan mengikutinya. Tasyabbuh yang dilarang di dalam al-Quran dan as-Sunnah adalah menyerupai orang kafir dalam segala bentuk dan sifat, baik aqidah, peribadatan, kebudayaan, atau pola tingkah laku yang menunjukkan ciri khas mereka. Dari pengertian ini, yang paling kita harus pahami adalah, kita sebagai muslim dilarang mengikuti tradisi yang bertentangan dengan segala-sesuatu yang dibawa oleh Rasullullah SAW. Kita harus ingat, Allah SWT mengirimkan seorang Nabi yang sangat baik dalam perilakunya, perkataanya dan sifatnya. Bahkan beliau sangat menghormati umat lain walau tidak seagama. Namun, Nabi tidak pernah mencontoh kebiasaan yang membuat dirinya jauh dari Allah SWT. Jadi bagi kita sebagai seorang Muslimah yang baik, mari menjauhi segala yang dilarang.
Bagaimana caranya menghilangkan
latah bagi yang terlanjur latah? Caranya? cara untuk mengurangi atau
menghilangkan penyakita latah ini tidak lain dengan kembali meminta kepada
Allah Ta’ala. Kita meminta ijin yang maha kuasa untuk disembuhkan dari hal yang
memalukan ini. Mengisi kekosongan hati dengan yang lebih baik. Bukannya kita
seharusnya mengisi hati ini dengan kalimat kalimat yang baik, seperti dzikir,
sholawat. Yang intinya ya mengingat allah. Mengisi hati ini dengan menyebut
asma allah, baik itu tahlil, tahmid, takbir atau asmaul husna. Inya allah
dengan sabar dan tekun mudah mudahan kita bisa kembali mengisi hati kita dengan
mengingat allah. Segala sesuatu bisa kita lakukan tentu diiringi dengan niat
yang kuat dan latihan.
Gue ga kebayang kalo saat ngomong
Latah jorok, Allah mencabut nyawa kita, namun yang kita ucapkan kata-kata buruk.
Na’udzubillahiminzalik. Semoga kita ga termasuk kedalam orang-orang yang
menjiplak dan menirukan kebiasaan buruk orang Islam. Ohya, penyakit ini menular lho. So, kalian jangan coba-coba mempelajarinya. Kalo ada temen yg latah, mungkin bisa diingatkan, latahannya digantiin dengan ZIKIR. Ya, ZIKIR satu-satunya cara mengurangi kebiasaan buruk ini.
Kalo menurut pemahaman gue, LATAH adalah salah satu kebiasaan buruk yang berhubungan dengan syaraf atau daya ingat seseorang. Kebanyakan orang latah, mengucapkan apa yang sedang ada dalam pikirannya. Kalo misalnya yang diucapkan kata-kata jorok, hmmm, ketahuan kalo orang itu seringkali atau familiar dengan ucapan kata-kata itu. Atau misalnya, seseorang yang mengucapkan alat-alat kelamin, kebayang donk lu. Berarti tu orang sering memikirkan hal-hal jorok. Nah, kalo disaat dikagetkan, kita langsung istigfar, tasbih, tahmid, dan zikir lainnya, tentu itulah yang sering ada didalam pikiran kita. So, mari ubah kebiasaan buruk kita dengan lebih banyak berzikir dan mengingat Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar